Sekarang ini perkembangan dunia jejaring sosial makin meraja rela saja, dari mulai jejaring sosial terjadul Friendster lalu berkembang menjadi Facebook dan yang terbaru ini adalah Twitter. Jejaring sosial ini sekarang menjadi situs online yang sangat digemari dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, hampir setiap orang yang tinggal diibu kota memiliki akun disalah satu jejaring sosial tersebut. Tapi munculnya jejaring sosial ini yang dimaksudkan baik sekarang menurut saya jadi disalah fungsikan. Sekarang orang-orang lebih suka berinteraksi didunia maya seperti facebook atau twitter daripada berinteraksi dengan orang atau komunitas diluar sana. Hal ini menurut saya pribadi menjadi salah satu masalah yang amat sangat serius, karna ketika seseorang lebih tertarik berinteraksi didunia maya daripada didunia nyata, hal itu dapat menyebabkan kurangnya kepekaan terhadapa lingkungan dari seseorang tersebut dan menyebabkan orang tersebut menjadi kurang PD atau minder ketika bertemu dengan orang didunia nyata langsung.
Sebenarnya hal yang saya ingin bahas dalam tulisan ini bukanlah dampak sosial dari seseorang yang kecanduan atau ketagihan berinteraksi dengan orang-orang dijejeraing sosial, tapi saya ingin membahas bagaimana jejaring sosial sekarang ini menjadi seperti Buku Diary dari seseorang. Sebenarnya saya pribadi merasa sedikit sedih dan malu jika salah satu dari teman saya ada yang menjadikan jejaring sosial menjadi layaknya Buku Diarynya. Mungkin teman-teman yang membaca menilai saya salah atau menilai saya takut dibilang Alay atau apalah. Tapi dalam pemikiran saya pribadi menurut saya memang bukan pada tempatnya bagi anda yang memakai jejaring sosial dan menjadikan jejaring sosial pribadi anda menjadi layaknya buku diary yang mencatat apapun yang anda rasakan, kerjakan dan semua hal dari yang mulai umum sampai ke yang bersifat pribadi
Baik saya akan mencoba menjabarkan kenapa saya kurang begitu suka dan merasa sedih serta malu kalau salah satu teman saya menjadikan jejaring sosialnya menjadi buku diary kesehariannya. Point pertama adalah apakah anda tidak malu semua orang mengetahui masalah ataupun hal-hal yang bersifat pribadi tentang anda? karna jejaring sosial itukan media sosial yang terbuka untuk umum dan semua orang bisa melihat serta mengakses. Coba anda bayangkan ketika orang lain yang mungkin tidak anda kenal mau tidak mau atau suka tidak suka mengetahui kondisi pribadi anda. Mungkin kalau anda meng-update status yang bersifat umum walaupun itu tentang kehidupan pribadi anda, tapi itu mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi yang sangat tidak bisa dimaklumi menurut saya pribadi adalah ketika anda meng-update status yang menceritakan kekesalan anda dengan seseorang, menjelek-jelekkan orang lain, mengeluhkan hidup dan hal-hal yang menurut saya sedikit konyol dan yang bersifat menjelekkan pribadi anda sendiri walaupun anda tidak menyadarinya. Bayangkan ketika orang-orang melihat post-post anda yang seperti itu apa yang akan mereka pikirkan tentang anda? bagaimana tanggapan teman-teman anda yang melihat post-post anda itu pula dibelakang anda? Apakah anda mau dinilai jelek oleh orang-orang atau teman-teman anda karna meng-update hal-hal yang kurang baik? atau anda senang diberi julukan LABIL oleh teman-teman anda? Saya menulis apa yang saya lihat diorang-orang sekeliling saya dan apa yang terjadi ketika seseorang yang menjadikan jejaring sosialnya seperti buku diary. Memang tak pernah diejek didepan anda langsung tapi coba anda selidiki apa yang mereka bicarakan tentang anda dibelakang anda? Maka dari itu saya disini ingin memberikan saran kepada anda siapapun yang berlaku seperti itu, mulailah menjaga sikap anda, omongan dan post-post anda didunia maya. Karna hal-hal yang seperti itu menurut saya sangat amat tidak layak untuk dipublish, cukup anda dan teman-teman terdekat dan orang tua anda yang tahu apa yang sedang terjadi dengan anda. Point kedua adalah apakah anda tau post-post anda yang kurang penting menjadi seperti spam atau nyampah di timeline atau recent update teman-teman anda? Memang benar akun itu milik anda pribadi dan hak anda untuk menulis apapun disana. Tapi coba tanyakan pada teman anda secara pribadi, apakah post-post anda enak dilihat atau malah menjadi spam ditimeline atau recent update mereka? Hal itu pula yang saya sering rasakan ketika melihat timeline atau recent update orang-orang itu yang selalu ditop recent update atau timeline. Saya pribadi tidak mengerti apa yang menyebabkan mereka hobi ngepost atau update setiap menit bahkan dalam satu menit bisa meng-update 2-3 status OMG. Ada rasa ingin mendelete kontak atau meremove dia dari teman tapi apa daya rasa tidak enak saya secara pribadi lebih besar daripada rasa tega saya, karna bagaimanapun dia teman saya jadi mau gak mau ya terima aja dinyampah di recent update ataupun timeline saya.
So berdasarkan hal itulah kenapa saya kurang begitu suka dengan orang-orang yang menjadikan jejaring sosialnya seperti buku diary. Selain kurang layak untuk dibaca oleh orang-orang umum, post-post yang terlalu sering dan tidak bermakna apa-apa hanya ngespam atau nyampah saja ditimeline atau recent update orang lain. Maka dari itu jagalah sikap anda mulai dari sekarang walaupun itu akun pribadi anda tapi orang lain tetap berperan dalam menilai anda seperti apa dan jejaring sosial itu bisa menjadi bahan penilaian orang terhadap anda.
Be wise guys :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar